Ricuh di Laga Persela vs Persijap: Gawang Dibakar, Stadion Porak-Poranda

Kerusuhan di Laga Persela vs Persijap: Gawang Dibakar, Stadion Rusak, Laga Dihentikan

Laga sengit antara Persela Lamongan dan Persijap Jepara dalam babak delapan besar Liga 2 2024/2025 berakhir dengan kekacauan.

Bacaan Lainnya

Pertandingan yang digelar di Tuban Sport Center, Selasa (18/2), harus dihentikan pada menit ke-78 akibat kerusuhan yang dipicu oleh ketidakpuasan suporter terhadap keputusan wasit.

Kronologi Kerusuhan

Sejak awal laga, tensi sudah terasa panas. Persela yang tampil di hadapan pendukungnya sendiri justru mengalami kesulitan setelah salah satu pemainnya menerima kartu merah pada menit ke-20.

Keputusan ini memicu kemarahan suporter tuan rumah, terutama setelah Persijap berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-37, membuat Laskar Joko Tingkir tertinggal 0-1.

Memasuki babak kedua, frustrasi pendukung Persela semakin memuncak.

Suporter yang tidak puas mulai melempar botol air mineral dan flare ke dalam lapangan pada menit ke-75.

Situasi semakin tidak terkendali saat sejumlah oknum suporter turun ke lapangan, memicu lebih banyak pendukung yang ikut-ikutan masuk hingga memaksa wasit menghentikan pertandingan di menit ke-78 demi alasan keamanan.

Gawang Dibakar, Kaca Stadion Dirusak

Bentrokan di dalam stadion semakin menjadi-jadi. Sejumlah fasilitas stadion mengalami kerusakan akibat aksi anarkis suporter yang mengamuk. Dilaporkan bahwa:

  • Papan iklan dan spanduk dibakar
  • Gawang stadion ikut dibakar
  • Kaca ruangan pecah akibat lemparan benda keras

Menurut laporan dari Detik Jatim, stadion dipenuhi asap pekat akibat flare yang dinyalakan suporter, membuat kondisi di lapangan semakin berbahaya.

“Suporter yang mulai kecewa kemudian menyalakan flare.

Akibatnya asap pekat menyelimuti stadion dan lapangan. Tak hanya itu, suporter juga masuk ke lapangan dan melakukan perusakan,” tulis Detik Jatim.

Karena situasi yang tidak terkendali, kedua tim dan ofisial pertandingan langsung diamankan ke tempat yang lebih aman.

Reaksi Persijap

Di tengah situasi ricuh, pihak Persijap Jepara menyayangkan keputusan wasit untuk menghentikan pertandingan karena kondisi stadion yang sudah tidak kondusif.

“Sangat disayangkan pertandingan terpaksa dihentikan, karena situasi di stadion sangat tidak kondusif.

Mohon doanya ya, Jap! Seluruh staf pelatih, presiden, manajer, manajemen, terutama seluruh pemain sehat dan selamat sampai di rumah,” tulis Persijap dalam unggahan Instagram resmi klub.

Manajemen Persijap juga menunggu hasil keputusan dari Match Commissioner dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi mengenai kelanjutan pertandingan ini.

Apa Sanksi yang Akan Diberikan?

Kerusuhan ini tentu akan menjadi perhatian serius bagi Komdis PSSI dan PT LIB. Tidak menutup kemungkinan, Persela Lamongan akan dikenakan sanksi berat, mulai dari denda besar, pertandingan tanpa penonton, hingga kemungkinan hukuman pengurangan poin jika dinilai sebagai insiden pelanggaran berat.

Pihak otoritas keamanan juga kemungkinan akan melakukan investigasi lebih lanjut mengenai pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan ini.

Kesimpulan

Laga yang seharusnya menjadi ajang persaingan sportif justru berakhir dengan tragedi di Tuban Sport Center.

Keputusan kontroversial wasit, kekecewaan suporter, serta kondisi tim yang tertekan menjadi pemicu utama insiden ini.

Kini, Liga 2 2024/2025 kembali diwarnai dengan kerusuhan, mengingat beberapa kejadian serupa juga pernah terjadi di musim sebelumnya.

PSSI dan PT LIB harus segera mengambil tindakan tegas agar insiden serupa tidak kembali terulang dan menjaga keamanan serta profesionalitas sepak bola Indonesia.

Pos terkait